permusuhan yang melibatkan kaum padri dengan kaum adat disebabkan oleh

Belandabersedia membantu kaum adat dengan imbalan sebagian wilayah Minangkabau. Pasukan Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau wafat diganti oleh Tuanku Imam Bonjol. Pasukan Padri dengan taktik perang gerilya, berhasil mengacaukan pasukan Belanda. Karena kewalahan, Belanda mengajak berunding. Pada tahun 1925 terjadi gencatan senjata Apabiladiteliti masa Perang Padri di daerah Sumatera Barat dalam abad ke-19 dapat digolongkan kepada beberapa priode, yaitu: (a) Periode 1809 - 1821 Periode ini adalah merupakan pembersihan yang ditakukan oleh kaum Padri terhadap golongan penghulu adat yang dianggap menyimpang dan bertentangan dengan syari'at Islam. Dalam masa ini terjadilah pertempuran antara kaum Padri melawan golongan Kesepakatanbersama Adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah ini bisa di katakan sebuah kemengan bagi kaum padri, perang saudara yang berlangsung dari tahun 1803 hingga tahun 1821 tentu merugikan pihak kaum Padri maupun Kaum adat, kerguian dalam hal harta maupun korban jiwa tidak bisa di hindari oleh kedua belah pihak. Padamasa ini Perang Padri ditandai dengan perlawanan kaum Padri di daerah Minangkabau. 2. Masa Kedua (1825-1830) Pertempuran pada tahun ini mulai mereda dikarenakan Belanda melakukan perjanjian. Mulanya perjanjian dilakukan oleh kaum Padri. Namun, pada akhirnya kaum adat terdesak dan meminta bantuan kepada Belanda untuk melawan kaum Padri. 3. App Vay Tiền Nhanh.

permusuhan yang melibatkan kaum padri dengan kaum adat disebabkan oleh